PATI, TV10Newsgroup.com – Bupati Pati Haryanto dan Wakil Bupati Saiful Arifin berpartisipasi dalam kegiatan penanaman mangrove di Pantai Kertomulyo, Kecamatan Trangkil, Rabu (29/1/2020).
Dalam acara yang diprakarsai Kodim Pati ini, terdapat 5 ribu bibit mangrove yang ditanam.
Untuk penanaman ini juga melibatkan unsur kepolisian, karang taruna, dinas lingkungan hidup, perhutani, dan masyarakat setempat.
Sementara itu, Bupati Pati Haryanto mengatakan bahwa bakti sosial penanaman mangrove ini dilakukan dalam rangka melestarikan lingkungan.
Mungkin hasilnya bukan kita yang menikmati, melainkan anak cucu nanti. “marilah sama-sama merawat tanaman mangrove di Pantai Kertomulyo ini agar alam tetap lestari,” kata Bupati Pati.
Ditambahkan lagi dari Wakil Bupati Saiful Arifin menjelaskan tentang pelestarian lingkungan memang mestinya dilakukan secara gotong-royong.
Selain terkait hal ini, ia mengajak masyarakat untuk menumbuhkan kesadaran dalam dirinya masing-masing.
“Kalau bukan kita, siapa lagi?” ,Terang Wakil Bupati.
Masih lanjut, Dandim Pati Letkol Czi Adi Ilham Zamani menyebutkan mangrove mempunyai keistimewaan dalam berbagai aspek, di antaranya fisik, ekologi, dan ekonomi.
Dari aspek fisik, mangrove mempunyai akar yang banyak dan batangnya kokoh sehingga mampu mencegah gelombang tsunami, ombak, dan abrasi air laut.
“Dengan demikian, aspek ekologi, mangrove berfungsi sebagai filter polusi air dan udara.
Karena dapat tumbuh pada kondisi tanah berlumpur dan menyerap polutan dari udara.
Bahkan juga, mangrove dapat menyerap emisi karbon 4-5 kali lebih besar daripada hutan di daratan.
Disinilah keberadaan hutan Mangrove sangat mendukung upaya penurunan emisi gas rumah kaca.
Seperti Mangrove juga berfungsi sebagai habitat, tempat hidup dan berkembang biak bagi berbagai jenis ikan dan biota laut lain.
Serta memiliki aspek ekonomi, mangrove dapat menghasilkan kayu untuk bahan bangunan dan arang serta menghasilkan buah/biji untuk dibuat berbagai panganan serta minuman.
Sekaligus kulit pohon mangrove sangat baik untuk bahan baku pewarna batik dan juga keberadaan hutan ini memang berpotensi besar untuk dikembangkan menjadi tempat wisata alam”, cetus Letkol Czi Adi Ilham Zamani. (@gus)