Purworejo, Tv10newsgroup.com – Setelah ditangkapnya dua pimpinan Keraton Agung Sejagat, Totok Santosa dan Fanny Aminadia. Korban-korban dari Keraton Agung Sejagat mulai terungkap media.
Termasuk dua guru SD dan satpam SD yang terlibat aktif menjadi anggota keraton tersebut.
Satu orang guru SDIT Salsabila Purworejo beserta seorang Satpamnya, serta seorang guru SDN di Kecamatan Kutoarjo terindikasi menjadi korban
Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Kepala Sekolah SDIT Salsabila, Wuntat Wawan Sembodo saat ditemui awak media di sekolahnya.
“Kami baru tahu Hari Senin (13/1) lalu, tentu saja kaget. Lalu saya bentuk tim untuk investigasi di markas Keraton Agung Sejagat dan di dunia maya. Ternyata memang benar ada guru dan tenaga pengamanan kami yang terlibat,” kata Wuntad yang didampingi oleh Humas SDIT, Arif Wibowo.
Mengetahui hal tersebut, pihak SDIT Salsabila kemudian menonaktifkan keduanya karena dianggap melanggar tiga poin besar yang harus selalu dijaga oleh keluarga besar Yayasan Silaturahim Pecinta Anak Indonesia (YSPAI) yang menaungi sekolah Salsabila.
“Ada tiga poin yang dilanggar kedua karyawan kami, yaitu NKRI itu final, kedua terlibat money game di Keraton Agung Sejagat serta tidak sesuai dengan Agama Islam dengan mengadakan ritual-ritual,” terangnya.
Sementara itu, Kadinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Purworejo, Sukmo mengimbau, seluruh tenaga pendidik untuk lebih hati-hati terhadap ajakan atau bujukan yang tidak bisa dipertanggungjawabkan secara akal sehat. (afa)