PATI,TV10Newsgroup.com – Bupati Pati Haryanto memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) virtual tentang Penanganan Covid-19 di Kabupaten Pati, hari ini (23/09/20). Bertempat di Pendopo Kabupaten Pati, kegiatan tersebut dihadiri oleh Sekretaris Daerah Pati Suharyono beserta semua Asisten Sekda Pati, Staf Ahli Bupati, dan para Kabag di Setda Pati.
Rakor itu juga diikuti secara virtual oleh Kepala OPD, Para Camat, Para Kepala UPT Puskesmas, Kepala Rumah Sakit, para tenaga kesehatan, Kepala Desa yang mengikuti jalannya video conference (Vidcon) di lingkungan kerja masing-masing.
Dalam sambutannya, Bupati Pati Haryanto menyebutkan salah satu penyebab jumlah kasus Covid-19 yang tidak kunjung landai adalah dikarenakan klaster APS (Atas Permintaan Pasien), yakni pasien sakit yang pulang dari rumah sakit atas permintaan sendiri.
“Hal tersebut telah menjadikan klaster penularan yang luar biasa. Orang yang sakit dan memaksa untuk pulang lebih cepat penularannya daripada orang yang OTG. Oleh karena itu, khususnya kepada organisasi perangkat daerah untuk memberikan mengedukasi dan mensosialisasi di wilayahnya masing-masing”, ujar Bupati Pati.
Menurut peta penyebaran kasus Covid-19 di Kabupaten Pati, kasus tertinggi berada di wilayah kecamatan Juwana, Pati, dan Gembong. Hal tersebut menyebabkan tingkat resiko kematian terus meningkat.
Bupati Haryanto menghimbau, jika ada kasus yang ditangani dengan penanganan Covid-19, maka harus dimakamkan dengan protokol Covid-19 meskipun hasil swabnya belum keluar.
Serta dalam kesempatan itu, Wakil Bupati Saiful Arifin mengajak masyarakat agar disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan untuk memutus rantai penyebaran Covid-19.
“Tanpa adanya kedisiplinan dari diri kita sendiri , maka semua orang bisa tertular. dan Jika semua orang bisa menjaga diri sendiri tentunya bisa menjaga orang lain juga”, ujar Wakil Bupati.
Ia pun juga menjelaskan bahwa Covid-19 bukan merupakan penyakit aib. Menurutnya, saat mendisiplinkan lingkungan dan melakukan monitoring sangat penting dan dilakukan secara bersama-sama sesuai dengan porsinya masing-masing. Dengan demikian tidak perlu saling menyalahkan dan saling melemparkan tanggung jawab karena memutus rantai Covid-19 tersebut merupakan tugas bersama.
“Penanganan Covid-19 memerlukan sinergi bersama, selain itu penanganan harus difokuskan agar memberikan satu manfaat kepada masyarakat Kabupaten Pati,” imbuhnya.
Wakil Bupati berharap sebelum adanya vaksin yang dikeluarkan oleh pemerintah, masker menjadi salah satu tumpuan dalam melawan dan memutus mata rantai penyebaran virus Corona.
Sementara itu Ia pun juga menghimbau agar garda terdepan untuk tidak takut dalam menghadapi Covid-19. Karena ketakutan membuat kinerja menjadi tidak maksimal.
“Sehingga Marilah bergotong-royong pada seluruh komponen anak bangsa untuk menghadapi pandemi dengan baik. Serta semoga badai akan cepat berlalu”, pungkasnya.(@).