AGAM,TV10Newsgroup.com – Rinuak adalah ikan berukuran sangat kecil yang merupakan endemik Danau Maninjau. Selain ukurannya yang sangat kecil, ikan ini berwarna putih kekuningan, mirip seperti ikan teri Medan. Keistimewaan Rinuak adalah, ikan ini hanya bisa hidup di Danau Maninjau, Kabupaten Agam, Sumatera Barat.
Rinuak biasanya diolah menjadi makanan khas daerah setempat, seperi palai atau pepes rinuak, bakwan rinuak dan dendeng rinuak.
Palai rinuak sangat cocok jika dimakan bersama nasi putih hangat. Apalagi disantap di tepian danau, tentu menambah nikmatnya makan sambil menyaksikan panorama alam Maninjau.
Olahan lain yang menjadi andalan penjual rinuak adalah, dendeng rinuak. Panganan ini bisa dijumpai di jalan tepian Danau Maninjau.
Olahan ikan rinuak juga banyak dilirik sebagai salah satu usaha yang cukup menjanjikan. Kuliner ini diminati masyarakat dan wisatawan karena rasanya gurih nan lezat.
Saat ini permintaan pasar terhadap dendeng rinuak masih terbilang tinggi. Dalam sehari, rata-rata Fitria Amrina, pemilik UMKM (Usaha Kecil Mikro dan Menengah) dengan merek dagang Bagonjong, mampu memproduksi 40 bungkus dendeng rinuak seberat 100 gram.
“40 kemasan itu diolah dari lima kilogram rinuak, yang memakan waktu produksi kurang lebih delapan jam,” jelasnya.
Saat ini, Fitria mematok harga Rp18 ribu per 100 gram dendeng rinuak, untuk pasaran lokal Kabupaten Agam dan sekitarnya. Harga tersebut akan berubah untuk pasar di luar daerah, tergantung daerah pemesan karena ongkos kirimnya berbeda-beda.(@v).