Jakarta, TV10Newsgroup.com – Ibu Negara Hj. Iriana Joko Widodo menggelar dialog dari hati ke hati kepada 12 anak yang mewakili korban pelanggaran hak anak dari berbagai masalah sosial di Indonesia, Rabu (11/03/2020).
Dalam acara itu, turut hadir pula didampingi ibu Wakil Presiden Hj. Wury Ma’ruf Amin, Ibu Menteri Sosial dan Ibu-ibu OASE Indonesia Maju.
Kegiatan ini difasilitasi oleh Kemensos, dan di pandu langsung Arist Merdeka Sirait Ketua Umum Komnas Perlindungan Anak bersama Direktorat Jenderal dan Direktur Rehabilitasi Sosial.
Selain itu 500 anak perwakilan dari anak korban Prostitusi Online Anak Kalibata City Maall, anak korban perbudakan Seksual (sexual bonded) Rawa Bebek, Jakarta Utara, anak korban trafficking untuk tujuan seksual komersial, serta anak korban kekerasan seksual dari orang terdekat hingga hamil turut hadir.
“Saya mau pulang ibu, saya kangen ibu saya yang sedang sakit di Bogor, ibu tidak tau saya ada disini,” pinta seorang anak korban perbudakan seksual dari Rawa Bebek.
” Saya juga ingin pulang bu, saya ingin kerja dan berjualan kalau sudah ada modal, tolong dibantu ya bu,” sambung anak korban trafficking untuk tujuan seksual komersial dan korban kekerasan seksual.
Mendengar permintaan itu, Ibu negara bersama dengan ibu Menteri Sosial dan dibantu Direktur Rehabilitasi Sosial menjelaskan program-program dan kegiatan yang sedang berlangsung di Rumah Sosial Perlindungan Anak untuk tujuan reintegrasi Sosial Anak.
Selain itu, ibu Negara dan ibu Wakil Presiden bersama ibu Menteri Sosial berkesempatan mendengarkan berbagai harapan anak-anak Indonesia yang disuarakan dan disampaikan dua anak mewakili anak di Indonesia baik dalam betuk visual dan penyampaian harapan langsung.
Baca juga : Arist Merdeka Sirait Mendesak Kepolisian Segera Tangkap Kejahatan Seksual Terhadap Anak
Sementara itu kepada awak media, selepas memandu dialog dengan anak perewakilan korban, Arist Merdeka Sirait menyampaikan apresiasi kepada ibu Menteri Sosial, Dirjen dan Direktur Rehabilitasi Sosial yang telah memberikan kesempatan kepada anak-anak korban berdialog langsung dengan ibu Negara dan Ibu Wakil Presiden RI.
“Kesempatan inilah yang ditunggu-tunggu anak khusus korban pelanggaran Hak Anak”, tandas Arist. (R7)