PATI,TV10Newsgroup.com – hari Jum’at tanggal 18 Desember 2020 PKL 08.30 WIB s.d selesai bertempat di Balai Desa Kuniran Kecamatan. Batangan Kabupaten. Pati telah dilaksanakan giat Launching,” OBOR BUMI,” UKL (Unit Kecil Lengkap) Yustisi Pencegahan dan Edukasi Covid-19 tingkat desa yang dilaksanakan tiga pilar plus (Bhabinkamtibmas, Babinsa dan Bidan desa serta unsur Pemerintahan desa).
Lebih lanjut, Kapolres Pati menyampaikan bahwa dalam waktu 13 (tiga belas) minggu di wilayah Kabupaten Pati berada dalam zone merah.
Dengan jumlah konferensi sebanyak 1.440 kasus sampai tanggal 16 Desember 2020, sebab masyarakat masih beranggapan Covid-19 tidak ada.
Disinilah, PROKES 3M belum menjadi kebiasaan masyarakat.” hal itu menjadi masalah dalam memutus mata rantai dan berdampak munculnya klaster keluarga, pendidikan dan pondok pesantren.
Untuk upaya pemerintah daerah, TNI-POLRI dan instansi terkait adanya Perbub Pati No. 66 tahun 2020.” Tentang surat Edaran dari Bupati Pati harus memakai masker secara serentak.
Semua itu agar bisa membatasi peraturan jam malam termasuk Surat Edaran pelarangan perawatan pasien di rumah.
Seperti pembentukan UKL Yustisi percepatan dan edukasi Covid-19 di tingkat desa dengan sandi OBOR BUMI (Obrolan Bhabinkamtibmas, Babinsa Bidan Desa dan Kepala Desa Sing Kudu Diugem).
Artinya ajakan dari Bhabinkamtibmas, Babinsa, Bidan Desa dan Kepala Desa harus dipatuhi.
Tak lupa juga, ada Penekanan kepada rekan-rekan UKL agar selalu meningkat sinergitas kekompakan tiga pilar plus dengan bekerja saling melengkapi satu dengan yang lain.
Maka jadikan pelopor protokol kesehatan 3M dan jaga kesehatan pribadi sebelum menjadi cerminan bagi masyarakat.
Serta beri pemahaman kepada warga bahwa Covid-19 ada dan bukan aib serta orang meninggal dunia di rumah sakit bukan dicovid-kan pihak rumah sakit .
Hal ini sudah mulai manifestasi klinis maupun manajemen klinis dalam merekomendasi jenazah pemulasaran dan pemakaman mulai protokol kesehatan atau tidak.
Berdayakan Toda, Toga, Tomas dan unsur masyarakat lainnya bersama-sama tiga pilar plus dalam pencegahan dan edukasi memutus mata rantai Covid-19.
Lakukan pengawasan APS, segera di tindakan pencegahan penularan dengan isolasi baik mandiri maupun ikut aturan pemerintah.
Seperti kegiatan kemanusiaan dengan ikhlas, semoga Tuhan YME selalu merindhoi setiap upaya yang sudah dilaksanakan agar kelak menjadi ladang ibadah di akhirat.
Pada kesempatan kali ini, Bupati Pati yang melalui Wakil Bupati Saiful Arifin menjelaskan untuk terkait penyakit Covid-19 bukan penyakit aib siapapun bias terlular dan terpapar, tanpa ada kebersamaan.
Serta kedisiplinan dari masyarakat memang sulit untuk mencegah penyebaran.” Oleh karena itu, marilah kita bersama untuk saling Kerjasama supaya bisa antisipasi di tingkat daerah dan Kabupaten.
Ada tambahan lagi dari acara tersebut, tiga pilar sudah memberikan pemahaman terkait prokes kepada masyarakat Untuk menghadapai penyakit Covid-19.
Agar warga masyarakat harus tetap disiplin serta mematuhi himbauan tentang 3M. Dilanjut “OBOR BUMI skala desa bisa diharapkan bisa memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
Jangan sampai kalau ada petugas baru memakai masker tidak ada artinya, sedangkan yang bisa menjaga kesehatan harus mendisiplinkan diri sendiri.
Di tahun 2021 nanti.” walaupun sudah ada vaksin 3M tetap harus dilaksanakan pencegahan.
Supaya penyebaran covid-19 di Kabupaten pati bisa berkurang.” Maka tingkatkan selalu sinergitas tiga pilar plus dengan bekerja saling melengkapi satu dengan yang lain.
Jadikan pelopor protokol kesehatan 3M. Beri pemahaman kepada masyarakat bahwa Covid-19 ada dan bukan aib.
Berdayakan Toda, Toga, Tomas dan unsur masyarakat lainnya untuk bersama-sama melaksanakan acara dengan tiga pilar plus dalam pencegahan serta memutus mata rantai Covid-19.(@).