PATI I Komitmen Polresta Pati dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat kembali dibuktikan. Pada Minggu, 1 Juni 2025
Aparat kepolisian bertindak cepat menertibkan sejumlah kegiatan hiburan masyarakat yang kedapatan menggunakan sound horeg di dua wilayah berbeda, yakni Kecamatan Batangan dan Kecamatan Jaken, Kabupaten Pati.
Langkah tegas ini dipimpin langsung oleh Kabagren Polresta Pati, Kompol Anwar mewakili Kapolresta Pati, AKBP Jaka Wahyudi.
Ia menegaskan bahwa penertiban dilakukan berdasarkan surat edaran Bupati Pati serta Maklumat Kapolresta Pati yang secara tegas melarang penggunaan sound horeg dalam kegiatan masyarakat, terutama jika tidak memiliki izin resmi.
“Penegakan aturan harus dijalankan untuk menjaga kenyamanan dan ketertiban masyarakat.
Terlebih, penggunaan sound horeg seringkali menimbulkan keresahan. Maka, jika tidak berizin, wajib ditertibkan,” ujar Kompol Anwar saat memimpin operasi di lapangan.
Operasi ini melibatkan 111 personel gabungan dari unsur Polri, TNI, dan Satpol PP Kabupaten Pati.
Titik pertama yang ditertibkan adalah Desa Bulumulyo, Kecamatan Batangan, di mana sedang berlangsung kirab budaya dalam rangka sedekah bumi.
Kegiatan tersebut ternyata menggunakan sound horeg sebagai pengiring, meski tidak memiliki izin sesuai ketentuan.
Wakapolsek Batangan, Ipda Eko Setiawan memimpin langsung proses penertiban pada pukul 10.30 Wib
Ia bersama tim langsung melakukan pendekatan kepada panitia dan tokoh masyarakat setempat. Kepada Kepala Desa Bulumulyo, Agus Sugiyarto, dan Ketua Panitia sedekah bumi, Karsono disampaikan imbauan secara persuasif.
“Kami tegaskan bahwa penggunaan sound horeg dalam kegiatan masyarakat dilarang keras. Ini sudah menjadi komitmen bersama demi menciptakan suasana yang damai,” kata Ipda Eko kepada tv10newsgroup.com
Menanggapi hal itu, Karsono selaku ketua panitia menyampaikan permohonan maaf kepada pihak berwenang, termasuk Bupati dan Kapolresta Pati.
Dia mengakui kesalahan tersebut dan berjanji tidak akan mengulanginya di masa depan. Situasi berlangsung aman, tertib dan tanpa kericuhan.
Tak berselang lama, operasi berlanjut ke Desa Mantingan, Kecamatan Jaken. Sekitar pukul 13.00 Wib ditemukan kegiatan serupa yang juga melibatkan sound horeg.
Tim gabungan dipimpin oleh Kompol Anwar bersama Forkopimcam Jaken dan Satpol PP. Mereka langsung melakukan edukasi dan pembinaan kepada panitia beserta para pemuda pengelola sound horeg.
Empat unit Sound Horeg yakni Nanda, Brewok, Aeromex, dan Riswanda yang semula berada di titik start kirab, digiring dalam kondisi mati ke lapangan sepak bola Desa Mantingan.
Setelah sampai, keempatnya baru dihidupkan kembali untuk melanjutkan acara dalam format “battle sound” yang bersifat stasioner dan tidak mengganggu ketertiban.
“Kami apresiasi itikad baik panitia yang bersedia berkompromi. Tujuannya bukan melarang hiburan, tetapi mengatur agar tertib dan sesuai aturan,” tambah Kompol Anwar.
Situasi tetap kondusif hingga sore hari. Kegiatan battle sound berjalan tanpa gangguan, disertai atraksi dancer dan senam di lokasi yang telah disepakati.
Hal ini menjadi bukti bahwa edukasi aparat bisa berjalan berdampingan dengan kearifan lokal, selama komunikasi terbangun baik.
Polresta Pati mengimbau masyarakat untuk tidak ragu melaporkan penggunaan sound horeg yang menyalahi aturan ke call center 110 atau kantor polisi terdekat.
Penegakan hukum terus dilakukan untuk menjaga Pati tetap aman, damai dan tertib”, pungkasnya.(@Gus Kliwir)