PATI – Dalam pembinaan aparatur pemerintah desa tahun 2022 di Aula Kecamatan Margoyoso.”Disinilah, Bupati berpesan agar beberapa kebijakan dapat dipedomani agar pemerintahan dapat berjalan dan bisa melayani masyarakat dengan baik.
Haryanto pun mengaku bahwa beberapa regulasi telah dibuatnya untuk melindungi aparatur desa dalam memberikan pelayanan serta untuk menyikapi keluhan masyarakat yang ada.
Terlebih, menurut Bupati, para Kades memiliki berbagai latar belakang yang berbeda sehingga butuh penyesuaian.
“Kita ini sudah kontrak politik. Meski ada yang latarbelakangnya pengusaha, guru, kyai, ataupun pedagang, maka kalau sudah jadi Kepala Desa ya kontrak politiknya adalah menjadi aparatur. Jadi ya setiap hari ngantor. Biar tidak muncul keluhan dari masyarakat”,kata Bupati Pati, Selasa (16/8/22).
Lanjut, Haryanto menambahkan ia meminta para aparatur desa untuk merintis kedisiplinan secara bertahap, karena hal itu dapat merubah budaya.
“Meski memang mengubah budaya itu tidaklah mudah. Sehingga dengan kedisiplinan serta pelayanan terbaik bagi masyarakat, hal itu diharapkan dapat menjawab keluhan-keluhan yang ada di masyarakat”, ucap Haryanto.
Tak hanya itu, Wabup Pati menyebut bahwa Kabupaten Pati ini sudah swasembada beras bahkan produksinya sudah mencapai 500 ribu ton per tahun, sedangkan kebutuhan beras untuk warga masyarakat Pati hanya 150 ribu ton.
“Sehingga jika pertanian ini benar-benar dikelola dengan baik dan harga beras juga stabil bahkan mengalami kenaikan, maka kesejahteraan akan terwujud. Apalagi jika dipadukan dengan potensi lain seperti perdagangan, industri dan lain-lain”,tegas Wabup Pati,(@Gus)