PATI I Satuan tugas penegakan hukum (Satgas Gakkum) Operasi Aman Candi 2025 Polresta Pati kembali menorehkan prestasi. Kali ini, aksi premanisme yang telah lama meresahkan dunia usaha di kawasan industri juwana berhasil dibongkar.
Seorang pelaku berinisial AZ (43) diciduk saat sedang berada di rumah makan, Kamis (15/5/2025), setelah diduga kuat melakukan pemerasan terhadap sejumlah vendor di PT. HWI 2 (Hwaseung Indonesia).
Laporan awal datang dari seorang pengusaha asal Jepara, Ahsanudin (39), yang mengaku telah menjadi korban pemerasan oleh AZ.
Merasa terintimidasi dan usahanya terancam, Ahsanudin akhirnya memberanikan diri melapor ke Polresta Pati.
Kapolresta Pati, AKBP Jaka Wahyudi mengapresiasi keberanian pelapor dan menyatakan komitmennya untuk menindak segala bentuk premanisme.
“Kami tidak akan mentolerir aksi – aksi yang mengancam ketertiban, apalagi mengganggu iklim investasi di Pati,” kata AKBP Jaka Wahyudi dihadapan tv10newsgroup.com
Dari penyelidikan, diketahui bahwa inisial AZ meminta uang Rp 7 juta kepada korban dengan ancaman akan menghambat kelancaran bisnisnya di kawasan PT. HWI 2.
Merasa terdesak, korban akhirnya menyanggupi untuk bertemu dan menyerahkan uang sebesar Rp 2,5 juta pada Kamis sore.
Tak hanya Ahsanudin, beberapa saksi lain ikut memberi kesaksian. Sopir korban, Sofian, mengaku mendengar langsung ancaman yang dilontarkan inisial AZ.
Sementara itu, Hj. Kustini, seorang vendor air minum di PT. HWI II, mengaku telah lima kali dimintai uang oleh pelaku dengan total mencapai Rp 1.360.000.
Korban lainnya, Uyeng Subagdi, karyawan pabrik yang sama, juga mengaku telah menjadi sasaran dengan kerugian Rp 1.250.000.
Modus pelaku pun terbilang licik. Ia mengaku memiliki utang dan butuh bantuan, namun ancamannya terhadap pekerjaan korban membuat mereka tidak berkutik.
Dari tangan pelaku, petugas mengamankan amplop berisi uang dan sebuah ponsel yang digunakan untuk mengatur aksinya.
Kini, inisal AZ harus menghadapi jeratan Pasal 368 KUHP terkait pemerasan. Ia ditahan di Mapolresta Pati untuk proses hukum lebih lanjut.
AKBP Jaka Wahyudi menegaskan bahwa pengusutan tidak berhenti di sini. “Kami akan kembangkan jaringan dan mencari tahu apakah pelaku bekerja sendiri atau merupakan bagian dari sindikat premanisme.
Dengan adanya pengungkapan ini, Polresta Pati berharap masyarakat dan pelaku usaha tidak takut untuk melaporkan setiap tindakan kriminal yang mereka alami.
Satgas Gakkum akan terus hadir dan bergerak cepat untuk menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif, khususnya di kawasan strategis industri”, jelas Kapolresta Pati.(@Gus Kliwir)