JAKARTA,TV10Newsgroup.com– Kasus kejahatan seksual yang dilakukan TA (42) salah seorang ASN di Rumah Dinas (Radin) Dinas Keagamaan Sukabumi terhadap anak perempuan HJ (16) pelajar di salah satu SMA di Sukabumi mendapat atensi serius dari ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait.
Untuk menindak lanjuti peristiwa kejahatan seksual yang tidak henti-hentinya di Sukabumi, Tim Investigator dan Rehabilitasi Sosial Anak Jawa Barat bersama Tim Komnas Perlindungan Anak segera berkoordinasi dengan Polres Sukabumi untuk membongkar apa penyebab terus berulangnya kasus kejahatan seksual di Sukabumi, demikian disampaikan Aris Merdeka Sirait selaku Ketua komisi Nasional Perlindungan Anak di Jakarta kepada sejumlah awak media terkait meminta pendapatnya tentang Sukabumi Darurat Kejahatan Seksual, Sabtu, 18 Juli 2020 di kantornya Jalan TB.Simatupang Jakarta Timur.
Lebih lanjut Arist merdeka sirait menjelaskan, dalam waktu dekat Komnas Perlindungan Anak akan segera meng-agendakan bertemu dengan dua pejabat tinggi yang mengurus Sukabumi yakni Bupati dan Walikota Sukabumi untuk membicarakan peristiwa kejahatan seksual yang sering terjadi di Sukabumi serta mencari tau dasar mengapa Sukabumi digolongkan pada kategorikan kondisi zona merah kekerasan seksual terhadap anak.
Mengingat berbagai jenis dan bentuk kejahatan seksual di Sukabumi terus-menerus terulang dan mengancam kehidupan anak-anak, Komnas Perlindungan Anak bersepakat dengan Polresta Sukabumi untuk menerapkan pasal berlapis-lapis bagi para Predator-Predator kekerasan seksual dengan menjerat UU RI Nomor : 17 tahun 2016 tentang perubahan kedua atas UU RI No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman maksimal 20 tahun penjara dan seumur hidup.
Kasus kejahatan seksual yang menimpa HJ (16), Kasat Reskrim Polres Sukabumi Kota AKBP Cepi Hermawan menjelaskan bahwa peristiwa kejahatan seksual tersebut terjadi pada hari Sabtu 27 Juni 2019 sekira pukul 22.00 WIB saat korban pergi ke sebuah warung tidak jauh dari Rudin Dinas keagamaan.
Di tengah perjalanan menuju warung korban merasakan sakit perut dan kemudian bergegas pergi ke kamar mandi di lokasi tersebut.
Saat keluar dari toilet, korban yang masih berstatus pelajar itu bertemu dengan pelaku tersebut kemudian langsung menarik tangan korban serta membawanya ke dalam kamar mandi dengan cekatannya pelaku berusaha membuka celananya dan celana dalam korban serta mengancam korban untuk tidak memberitahukan kepada siapapun, kata kasat reskrim polres sukabumi.
Dengan kerja keras dan cepat, Polresta Sukabumi sudah mengamankan pelaku untuk dimintai pertanggungjawaban hukumnya.
“Atas kerja cepat rekan2 penyidik Polresta Sukabumi Komnas Perlindungan Anak Jawa Barat dan Komnas Perlindungan Anak mengucapkan terima kasih dan apresiasinya yang tinggi”. Pungkasnya. (@t)