PATI I Kepala Desa Asempapan, Kecamatan Trangkil, Sukarno, angkat bicara terkait viralnya proyek pengaspalan jalan di desanya yang ramai dibahas di media sosial.
Ia menegaskan bahwa proyek dengan nilai Rp 200 juta tersebut telah sesuai peruntukan dan baru rampung dikerjakan satu hari sebelum munculnya sorotan publik.
“Benar, proyek aspal itu nilainya Rp200 juta dan baru selesai satu hari. Kami ucapkan terima kasih atas kritik, saran, dan masukan dari masyarakat.
Ini menjadi bahan evaluasi kami agar ke depan bisa lebih baik,” ujar Sukarno saat dikonfirmasi wartawan, Minggu (5/10/2025).
Sukarno menambahkan, pemerintah desa terbuka terhadap pengawasan publik dan siap melakukan perbaikan apabila ditemukan hal-hal yang belum sesuai secara teknis di lapangan.
Ia juga mengaku telah berkoordinasi dengan pihak kecamatan untuk menindaklanjuti laporan tersebut.
Sementara itu, Camat Trangkil, Wahyu Wurianto, S.STP, MM membenarkan bahwa pihaknya telah menegur Kepala Desa Asempapan agar segera melakukan evaluasi terhadap proyek pengaspalan yang ramai diperbincangkan itu.
“Kami sudah menegur dan meminta agar Kepala Desa Asempapan segera melakukan evaluasi serta perbaikan kembali sesuai ketentuan,” lanjut Wahyu Wurianto, S.STP, MM.
Menurutnya, pengawasan pembangunan desa memang perlu diperkuat agar hasil pekerjaan sesuai dengan spesifikasi dan manfaatnya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat.
“Kami tidak ingin ada kesan asal-asalan dalam pelaksanaan proyek desa. Setiap kegiatan yang menggunakan dana publik harus transparan dan akuntabel,” tambah Wurianto.
Di sisi lain, Muh Abdul Rozak selaku Kasi Perencanaan Desa Asempapan, menjelaskan bahwa pelaksanaan proyek tersebut telah mengikuti aturan dan petunjuk teknis yang berlaku.
“Peruntukannya sudah sesuai teknis, namun kalau memang ada yang kurang pas, tentu akan segera kami perbaiki. Ini bagian dari tanggung jawab bersama,” kata Muh Abdul Rozak
Hal senada juga disampaikan oleh Abdul Wahid, Anggota Pelaksana Kegiatan (TPK) Desa Asempapan.
Dia menjelaskan, bahwa proyek pengaspalan itu memang masih baru selesai dikerjakan dan beberapa bagian di pinggir jalan masih tampak basah karena proses finishing.
“Benar mas, proyek ini baru selesai. Mungkin pinggirannya masih basah, nanti juga ada masa perawatan ulang. Kepala desa juga sudah dapat teguran dari camat agar segera melakukan evaluasi,” jelasnya.
Dari pantauan di lapangan, sebagian masyarakat menilai pengerjaan proyek aspal tersebut masih perlu penyempurnaan agar lebih kuat dan rata.
Meski begitu, apresiasi diberikan kepada pemerintah desa yang sigap menanggapi kritik dan berjanji memperbaiki kekurangan yang ada.
“Alhamdulillah, respon cepat dari pihak pemerintah desa Asempapan sudah dilakukan. Evaluasi segera berjalan, dan kami harap hasilnya bisa lebih maksimal,” ucap Camat Trangkil, Wahyu Wurianto.
Langkah cepat Pemdes Asempapan dalam menindaklanjuti kritik publik, diharapkan menjadi contoh positif bagi desa-desa lain di Kabupaten Pati
Agar pembangunan desa berjalan transparan, berkualitas, dan berorientasi pada kepentingan masyarakat.(Agus Kliwir)








