MERAUKE,TV10Newsgroup.com– traveler bisa menemukan rumah rayap yang ukurannya raksasa. Inilah mahakarya alam khas dari kawasan timur Indonesia yang tak tertandingi. Walaupun buta, tetapi rayap memiliki keahlian membangun sarang dengan sistem ventilasi yang baik, serta memiliki ruangan sesuai dengan fungsinya masing-masing. Minggu, (20/12/2020).
Bentuk rumah rayap tersebut mengerucut pada bagian atas dan membesar pada bagian bawah, dengan bagian bawah membulat dan ditopang oleh tiang-tiang penyangga yang menyerupai lembaran atau bentuk sisi luar dari buah belimbing yang melekat kuat pada bangunan utama.
Rumah rayap tersebut sekilas dengan mirip Candi Prambanan. Bahan pembuat rumah rayap terdiri dari pasir kuarsa, tanah liat, dan lumpur. Sebagai perekatnya digunakan kotoran dan air liur rayap itu sendiri.
Rayap tersebut memiliki kebiasaan yang unik. Mereka selalu memberikan makanan bercampur mikro organisme ke rayap lainnya. Hal itu dikenal sebagai proses proctodeal trophallaxis. Rayap mengeluarkan kotoran bercampur mikroba lewat anusnya dan rayap di belakangnya akan memakan kotoran tersebut.
Karena merauke adalah daratan rendah yang sangat sulit mendapatkan batu, oleh suku Marind Anim, bongkahan rumah rayap sering dijadikan sebagai media dalam tradisi memasak bakar batu.
Caranya bongkahan rumah rayap (bomi) dibakar dengan kayu. Setelah merah membara, bongkahan bomi disusun di permukaan tanah. Semua jenis makanan, baik tersebut tepung sagu, daging kangguru, daging rusa yang telah dibungkus dengan daun pisang, ditaruh di atas bakaran bomi.
Kemudian di atas makanan ditaruh lagi bomi panas. Kemudian ditutup rapat dengan kulit kayu bus, tidak boleh ada celah atau asap yang keluar. Setelah 30 hingga 45 menit, kemudian dibuka atau dibongkar, makanan siap dinikmati.(@k).