PATI I Ribuan pasang mata tertuju pada sepasang pengantin yang tampil mencolok bak raja dan ratu dalam karnaval Sedekah Bumi di Desa Dengkek, Kecamatan Pati, Minggu (25/5/25).
Mereka adalah Nesya Wininta Septiyani, Sekretaris Desa Dengkek dan sang suami, Nova Mahendra, yang akrab disapa Bos JL. Tampil anggun dalam balutan busana adat Jawa, keduanya menjadi pusat perhatian dan simbol kemeriahan acara tahunan.
Karnaval yang digelar dalam rangka tradisi sedekah bumi ini diikuti oleh ribuan warga dari berbagai RT dan RW di Desa Dengkek
Tidak hanya menyuguhkan ragam kostum adat Jawa, masyarakat juga memamerkan hasil panen pertanian sebagai bentuk rasa syukur atas rezeki yang melimpah.
Suasana makin semarak dengan iringan sound horeg yang menggema di sepanjang rute karnaval.
Dalam sambutannya, Nova Mahendra yang dikenal sebagai tokoh muda penggerak usaha lokal dan pemilik usaha JL, menyampaikan rasa syukurnya atas kelancaran acara tahun ini.
“Alhamdulillah, karnaval sedekah bumi berjalan lancar dan sangat meriah. Ini semua berkat partisipasi aktif seluruh warga Desa Dengkek, serta dukungan dari para pelaku usaha yang ikut andil dalam menyukseskan kegiatan.
Harapan saya, tahun depan bisa lebih spektakuler lagi,” ungkap Nova Mahendra kepada tv10newsgroup.com
Nesya Wininta Septiyani mengaku terharu melihat antusiasme warga yang begitu tinggi, dalam memeriahkan acara.
Ia menyampaikan apresiasi mendalam untuk semua pihak yang telah berkontribusi, dari panitia hingga warga yang rela turun ke jalan mengikuti karnaval sejak pagi.
“Saya pribadi dan atas nama Pemerintah Desa Dengkek mengucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada seluruh masyarakat yang hadir dan ikut serta.
Ini bukti nyata bahwa tradisi masih sangat dihormati dan dijaga,” tutur Nesya.
Karnaval sedekah bumi Desa Dengkek tahun ini mengangkat tema “Guyub Rukun, Makmur Bareng”, yang mencerminkan semangat kebersamaan antar warga serta kolaborasi antara masyarakat dan pelaku usaha dalam membangun Desa.
Berbagai kelompok peserta tampil kreatif dengan membawa hasil bumi seperti padi, jagung dan sayuran dalam bentuk gunungan serta kostum bertema tani dan kerajaan jawa.
Di sepanjang jalan utama Desa, masyarakat dan pengunjung luar daerah berjejer menyaksikan iring – iringan peserta.
Anak-anak, remaja, hingga orang tua larut dalam kemeriahan yang penuh warna. Tak sedikit pengunjung mengabadikan momen langka ini dengan ponsel mereka.
Tradisi sedekah bumi yang digelar rutin setiap tahun ini bukan hanya ajang hiburan, tetapi juga menjadi sarana pelestarian budaya dan bentuk syukur masyarakat terhadap anugerah alam.
Pemerintah Desa berharap, kegiatan ini dapat terus dilestarikan dan ditingkatkan kualitas penyelenggaraannya.
“Kita bangga menjadi bagian dari Desa Dengkek yang kompak dan penuh semangat menjaga budaya.
Semoga tahun depan semakin banyak kejutan dan inovasi yang kita hadirkan,” tutup Bos JL dengan senyum sumringah.(@Gus Kliwir)