JAKARTA,TV10Newsgroup.com– N219, Pesawat perintis buatan PT Dirgantara Indonesia (PTDI) dan LAPAN yang dikembangkan sejak 2014 yang telah memperoleh Type Certificate dari Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara/DKPPU Kemenhub. Jakarta. Selasa (29/12/2020).
N219 tersebut dapat mengangkut hingga 19 penumpang yang memiliki dua buah mesin turboprop yang mengacu pada regulasi CASR Part 23 dan sepasang mesin Pratt and Whitney PT6A-52 berkecepatan 850 shp dengan daya jelajah 1.580 NM, serta kecepatan 213 knots.
Bahwa pesawat tersebut punya berbagai keunggulan di antaranya penggunaaan teknologi yang sudah banyak ditemui di pasaran. Hal tersebut membuat biaya operasional serta pemeliharaan rendah dan menekan herga pesawat jadi lebih terjangkau. Serta pesawat juga dibekali teknologi avionik seperti Garmin G-1000 dengan Flight Management System didalamnya sudah terdapat Global Positioning System (GPS).
Sistem kemudian akan memeberi tanda visualisasi secara tiga dimensi sehingga pilot dapat melihat secara langsung kondisi perbukitan. Dan Pesawat ini juga digunakan dalam berbagai macam kebutuhan seperti pengangkut barang, evakuasi media, pengangkut penumpang, bahkan pasukan.
Bahkan PTDI menjelaskan N219 akan tersedia dengan versi amfibi yang sanggup lepas landas di bandara dan permukaan air.
Prototype pesawat pertama (Prototype Design 1) N219 Nurtanio telah menjalani Flight Cycle sebanyak 250 cycledan Flight Hours sebanyak 275 jam. Sedangkan prototype pesawat kedua (Prototype Design 2) N219 telah menjalani Flight Cycle sebanyak 143 cycle dan Flight Hours sebanyak 176 jam. Sehingga secara total pesawat N219 telah menyelesaikan 393 Flight Cycle dan 451 Flight Hours dalam proses sertifikasi.(@k).