PATI, TV10Newsgroup.com – Kirab budaya Imlek tahun ini, tak hanya di meriahkan oleh kehadiran masyarakat Tionghoa.”
Namun, warga Pati dari berbagai latar belakang agama dan budaya ikut guyub menyaksikan semaraknya kirab ini.
“Selama Meriahnya acara kirab budaya bukan hanya diikuti kaum Tionghoa, melainkan juga berbagai elemen masyarakat lainnya, termasuk kalangan pesantren, Sabtu (25/1/20).
Hal Ini menunjukkan keguyuban dan kebersamaan masyarakat Kabupaten Pati”, kata Bupati Pati Haryanto saat bersama Wabup Saiful Arifin (Safin) dan Forkompimda dalam melepas keberangkatan peserta kirab, siang tadi, di Jembatan Kalidoro.
Seperti kirab budaya ini, Haryanto menjelaskan bahwa semua itu, juga patut disyukuri karena masyarakat bisa bersama-sama menyemarakkan Tahun Baru Imlek.
“Ini semua merupakan wujud kerukunan, saling menjaga, bersatu padu. Mewakili Forkopimda.
Dia berharap kebersamaan ini terus dirawat agar kondusifitas tetap terjaga,” imbuhnya.
Adapun senada dengan Bupati, Koordinator Gusdurian Pati Kyai Heppy Irianto yang juga menjadi panitia perayaan Tahun Baru Imlek menyebutkan tentang antusiasme warga dari berbagai latar belakang ini, merupakan bagian dari kehidupan sosial-budaya masyarakat Pati dalam menjaga persatuan dan kesatuan NKRI.
Kirab Imlek 2020 di Kabupaten Pati kali ini, diikuti 22 kontingen yang terdiri atas pemain barongsai, marching band, dan reog ponorogo.
Serta ada pula kelompok karnaval yang mengenakan kostum karakter-karakter dalam serial televisi Kera Sakti, di antaranya Sun Gokong, Pat Kai, Wujing, dan Biksu Tong.
Di momen ini anak-anak hingga dewasa tampak antusias berfoto bersama karakter-karakter itu.
Masih lanjut, rombongan kirab start dari Jembatan Kalidoro pukul 13.30 Wib berjalan kaki menyusuri Jalan Pemuda, Alun-alun Pati, Jalan Jenderal Sudiman, Jalan Kyai Saleh, Jalan Kartini, Jalan Dr Wahidin, Jalan Tondonegoro, Jalan Ahmad Dahlan, dan berakhir di Kelenteng Hok Tik Bio Pati
Di samping kirab aneka kesenian, pada kirab budaya kali ini ada pula arak-arakan patung dewa.
Sementara itu, Ketua Umum Kelenteng Kabupaten Pati Edy Siswanto berkata bahwa tujuan diaraknya patung dewa ini ialah mendoakan kesejahteraan masyarakat Pati.
“Karena akhir-akhir ini di Pati sedang banyak bencana, tanggul jebol dan banjir. Mudah-mudahan Tuhan Yang Mahakuasa memberi keselamatan pada masyarakat Pati dan Indonesia pada umumnya,” tutur Edy Siswanto.
Ditambahkan lagi dari Bupati Pati sangat mengapresiasi berbagai kegiatan yang sebelumnya telah dilakukan dalam rangka merayakan Imlek.
“Mulai dari Pasar Imlek, santunan anak yatim, pembagian dua ton kue keranjang, hingga kirab hari ini.
Semua itu merupakan bentuk rasa kepedulian dan wujud syukur kaum Tionghoa yang merayakan Imlek,” cetus Bupati Pati (@gus)