PATI, TV10Newsgroup.com – Bupati Pati Haryanto hari ini telah melantik 118 kepala desa dari hasil Pilkades serentak tahap III tahun 2019 di Pendopo Kabupaten Pati, Sabtu (15/2).
Selama acara pelantikan hari ini juga dihadiri oleh Wakil Bupati Saiful Arifin, Sekretaris Daerah Suharyono beserta Forkopimda Kabupaten Pati, para Kepala OPD dan disaksikan oleh para keluarga dari kepala desa.
Sekaligus yang dilantik hari ini merupakan kades terpilih dalam pilkades serentak yang berlangsung 21 Desember tahun 2019.
Sementara itu, Bupati Pati mengucapkan rasa terima kasih kepada Polres dan Kodim Pati yang turut mengamankan tahapan pilkades hingga pelantikan hari ini.
“Dari pengamanan tersebut, Polres dan Kodim telah menjadikan situasi pilkades menjadi kondusif, tidak terjadi kericuhan dan aman.
“Sehingga para botoh yang biasanya ikut ambil bagian dalam pilkades ini, merasa takut atas ketegasan Kapolres Pati dan akhirnya suasana menjadi aman terkendali sampai pelantikan,” kata Bupati Pati.
Dalam kesempatan yang sama, Bupati Pati juga memberikan enam wejangan untuk para kades yang dilantik.
Seperti hari ini, ia sangat berharap para kades 118 desa, bisa mengemban amanah yang diberikan warga.
Pesan pertama yang disampaikan Haryanto ialah tidak ada kompetisi di desa. “karena mengingatkan usai pilkades, artinya semua warga tidak lagi dipecah belah oleh saling dukung calon kades.
Kedua, Bupati berpesan agar kades segera berkonsolidasi, baik itu dengan penjabat yang terdahulu juga para perangkat dan warga masyarakat setempat.
“Tujuan konsolidasi untuk mengetahui harapan masyarakat desa. “maka mulai hari ini, kades butuh waktu belajar.
Agar supaya konsolidasi ini kades akan mengetahui apa yang menjadi harapan dan persoalan yang terjadi di desa,” terang Bupati.
Pesan ketiga, membiasakan kades untuk menginventarisasi persoalan. Ia menekankan tentang perannya didesa supaya bisa membedakan mana pesoalan, yang seketika itu harus dilakukan atau ada juga yang persoalan butuh waktu untuk diselesaikan.
Jangan terjadi balas dendam. “karena Menurutnya itu tidak menunjukkan jiwa pemimpin.
Seperti saat syukuran, sesama kompetitor saat pilkades perlu diundang dan dirangkul.
Kades itu orangtua warga desa, jadi harus merangkul bukan malah balas dendam pada yang tidak sejalan saat pilkades,” imbuhnya.
Keempat, layanilah dengan baik. Bupati mengingatkan kades adalah pelayan bagi warga. Jangan money oriented, karena sudah digaji sesuai aturan.
Kelima, perlu mencermati hal- hal yang menjadi tanggungjawab desa. Seperti dana desa, ADD hingga bantuan keuangan bisa mencapai miliaran rupiah.
Dengan demikian, Bupati Pati mewanti – wanti agar dilaksanakan sesuai proses, supaya tidak menjadi batu sandungan di kemudian hari.
“Termasuk tentang ADD untuk operasional dan pembangunan desa. Sedangkan bantuan keuangan mencapai 156 miliar.
Jangan sampai tumpang tindih, karena bisa – bisa kades malah terjerat kasus hingga menjalani proses hukum.
Sekali lagi, Haryanto mengingatkan untuk para istri kades agar tidak berlebihan dalam gaya hidup.
Contoh Sekarang ini. “lagi tren nya menjadi ibu- ibu sosialita, jangan berlebihan dalam pergaulan yang akhirnya merugikan pasangan hingga merugikan desa,” jelas Haryanto.
Untuk pesan keenam, Bupati melarang mengadakan pungutan liar tentang pelayanan yang tidak berbayar dan jangan dijadikan lahan untuk mengeruk keuntungan.
“Serta jangan membuat pungutan yang tidak memiliki aturan. “di jaman ini ketidakpuasan warga bisa disebarkan ke media sosial justru akan mempermalukan kades,” cetus Bupati. (@gus)