JAKARTA, TV10Newsgroup.com – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Prof. H. M. Tito Karnavian, Ph.D., hari ini telah menyampaikan pentingnya legitimasi masyarakat dalam Mendukung suksesnya Pilkada Serentak Tahun 2020 yang akan diselenggarakan di 270 daerah.
Dalam pemaparan tersebut dilakukan dalam Rapat Pimpinan TNI-Polri Tahun 2020 di GOR Ahmad Yani, Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, pada hari Selasa (28/01/20).
Sementara itu, Mendagri menjelaskan beberapa hal masukan dalam meningkatkan kualitas pelaksanaan Pilkada Serentak 2020.
“Hal ini kan ada juga Rapim TNI dan Polri, saya diminta hadir oleh Panglima dan Kapolri memberikan masukan.
Maka semua itu, sudah sampaikan bahwa Pilkada Tahun 2020 yang pemungutan suaranya dilaksanakan tanggal 23 September 2020 nanti ada 270 daerah”, kata Mendagri.
Tak lupa, Mendagri mengatakan bahwa keberhasilan atau kesuksesan Pilkada itu ini sangat penting dalam proses demokrasi di Indonesia.
Selain itu, tidak kalah pentingnya adalah penyelenggara Pemilu harus netral dan mampu merencanakan setiap kegiatan yang tahapan Pilkada dengan baik, (KPU, Bawaslu, dan DKPP).
Dengan demikian, Mendagri juga menekankan kepada semua pihak untuk senantiasa bersama-sama mengawal dan menjaga legitimasi masyarakat pada pelaksanaan Pilkada Serentak 2020.
“Disinilah Pemerintah memang mendukung, terutama Kemendagri, melalui berbagai program dan tahapan mulai dari meyakinkan anggaran yang tertuang dalam NPHD cukup.
Sebab, dari para peserta baik partai politik pengusung maupun pasangan calon, saya minta untuk berkompetisi secara sehat dan gunakanlah cara-cara seportif.
Seperti menang maupun kalah, karena tidak mungkin semuanya menang, pasti ada juga kalah.
Tetapi semua itu kan harus siap mental dan menerima, jangan menghalalkan segala cara untuk mendapatkan kemenangan.
Karena hal tersebut bisa berpotensi pada konflik serta dampaknya dapat mengurangi kualitas legitimasi mereka yang menang dimata publik.
Masih lanjut, Mendagri Tito Karnavian juga sampai saat ini menilai dari 9 Provinsi yang melaksanakan Pilgub masih aman.
Untuk harapannya ke depan tetap terjaga keamanan dan kondusivitas di semua daerah yang melaksanakan Pilkada.
“Saya sudah melihat 9 daerah yang Pilgub itu rata-rata, daerah selama ini kita anggap petanya aman.
Nah yang perlu dijaga di daerah papua, terutama daerah papua tengah karena ada kelompok bersenjata yang ada di situ.
Mungkin di beberapa daerah adanya sistem Noken tidak menggunakan sistem “one man one Vote” keterwakilan, nah ini yang perlu dijaga.
Ia juga mengingatkan bahwa setiap perhelatan Pilkada sangat diperlukan kerjasama semua komponen mulai dari jajaran Pemerintah Pusat dan daerah, KPU, Bawaslu, DKPP, termasuk teman-teman media, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat, Ormas untuk mendinginkan suasana”, cetus Mendagri Tito Karnavian.(Mardiaz)