Pati, TV10Newsgroup.com – Dalam rangka berlangsugnya acara di Pendopo Kabupaten Pati yang diselenggarakan untuk Rapat Evaluasi Pelaksanaan Penanggulangan Covid-19 di Kabupaten Pati, Rabu (18/4).
Selama rapat evaluasi ini, turut dihadiri seluruh Forkompimda, para kepala OPD, seluruh direktur rumah sakit negeri dan swasta, seluruh Kepala puskesmas,FKUB serta MUI Kabupaten Pati.
Agar dalam Rapat evaluasi serta koordinasi ini, supaya meningkatkan kewaspadaan penularan, pencegahan, percepatan penyebaran corona virus di Kabupaten Pati Jawa Tengah.
Sementara itu, Bupati Pati Haryanto mengatakan bahwa sebelum rapat evaluasi ini diadakan, pihaknya sudah mengadakan rakor dengan seluruh camat, kepala OPD, puskesmas, rumah sakit.
Dimana rakor akan dilaksanakan sebelum merebaknya isu seputar covid-19 di Kabupaten Pati.”Oleh karena itu, pada hari ini maka diadakan rakor supaya ada keselarasan penanganan kasus covid-19.
Untuk itu, wilayah kabupaten pati kan memang cukup luas, maka kami membentuk tim khusus untuk penanganan dan pencegahan virus corona,”kata Bupati.
Disini, Ia juga mengungkapkan Pemkab Pati telah melakukan berbagai antisipasi. Diantaranya seperti memberikan kesempatan siswa TK hingga SMP untuk belajar di rumah. Sedangkan untuk ASN, kendati mendapat edaran dari Menpan-RB untuk bisa bekerja dari rumah.
Namun, Bupati Pati memilih untuk memberlakukan jam kerja seperti biasa agar tidak menimbulkan kecemburuan antar instansi.”maka yang jelas lebih baik tetap masuk akan tetapi harus berhati- hati dengan memakai masker dan menjaga kebersihan diri,”imbuhnya.
Adapun antisipasi yang lain, Bupati juga mengerahkan PMI Kabupaten Pati untuk melakukan penyemprotan disinfektan bagi tempat umum yang membutuhkan.
“Sebab, siapa yang mau minta pencegahan untuk disemprot sinfektan baik itu tempat ibadah, pasar, atau umum lainnya silahkan menghubungi PMI Pati,” tegas Bupati.
Sekali lagi, Bupati pun menghimbau agar masyarakat tetap tenang dan melakukan antisipasi. Sesuai laporan Ketua Tim Tanggap Covid-19 dan laporan ke Gubernur Jateng, terdapat 2 PDP suspect yang ada di Pati.
Ia pun meminta masyarakat agar tidak panik, karena kondisi pasien semakin membaik.”Jadi, kita antisipasi bagi masyarakat paling tidak himbauan yang berbentuk regulasi untuk ditaati.
Dimana sementara jangan berkumpul dalam jumlah banyak, jaga jarak, tidak bersalaman, jangan menjenguk ke rumah sakit bila tidak mendesak,”ungkap Bupati.
Oleh karena itu, masyarakat perlu memahami tentang kondisi ini.” Bukan berarti Pemkab Pati melarang berkerumun. namun, untuk mencegah penularan virus ia meminta masyarakat tidak berkumpul dalam jumlah banyak.
“Kita tidak akan tahu di sekitar kita ada yang terkena virus tersebut atau tidak. Dengan tidak bergerombolan setidaknya akan meminimalkan penularan virus itu.
Haryanto pun berharap masyarakat tidak hanya mengandalkan dokter dan petugas kesehatan.” malah Ia mengajak masyarakat kompak bersama mengantisipasi dan memberikan contoh terhadap lingkungan.
“Supaya bisa mensosialisasikan pola hidup sehat, lebih sering mencuci tangan, jangan berkumpul dengan jumlah banyak, menggunakan masker dan lainnya.

DItempat yang sama, Wakil Bupati Saiful Arifin menambahkan, adanya musibah corona ini, jangan sampai menimbulkan ketakutan berlebih. “sehingga malah membuat menurunnya perputaran ekonomi khususnya diproduksi pangan.
Sebab, Kabupaten Pati merupakan salah satu penopang pangan atau swasembada pangan .”dengan demikian bagi seluruh elemen khususnya para dokter dan tenaga kesehatan, kita patuhi dan jalani apa yang diperintahkan presiden, gubernur untuk mengantisipasi corona ini,” kata Wakil Bupati.
Di tambahkan lagi dari Sekda Suharyono menjelaskan tentang kesulitan dalam pembelian disinfektan.”Ada dana tapi bahan tidak ada.”jadi perlu bersama-sama saling koordinasi antara pemerintah, mulai dari tingkat desa, kecamatan, kabupaten, provinsi, sampai ke pusat,” cetus Sekda Pati. (@gus)