PATI I Warga Pati kembali dibuat penasaran dengan perubahan pemandangan di kawasan wilayah Desa Puri area SMP Negeri 4 Pati menuju Tugu Bandeng wilayah Desa Sokokulon Kecamatan Margorejo, Kabupaten Pati
Pohon-pohon rindang yang selama ini menjadi peneduh dan simbol kesejukan di jalur tersebut, kini mulai berguguran.
Beberapa bahkan sudah ditebang dan tumbang di sisi jalan. Peristiwa ini menjadi perhatian pengguna jalan, terutama saat melintas pada Selasa (5/8/2025).
Pantauan tv10newsgroup.com, satu per satu pohon yang berdiri di bahu jalan kini tinggal kenangan.
Suasana yang dulunya tampak asri dan teduh, berubah menjadi gersang dan terbuka. Warga pun mulai bertanya-tanya, apakah kawasan ini akan direnovasi? Apakah ada proyek pelebaran jalan? Atau hanya penebangan pohon tanpa kejelasan arah?
“Biasanya kalau ada penebangan pohon sebanyak ini, pasti ada proyek besar. Tapi ini masih belum jelas, pohonnya ditebang, tapi bekasnya masih dibiarkan.
Apa ini pertanda mau diperlebar jadi dua jalur?” kata Puji, seorang pengendara motor yang melintas jalur itu.
Kabar yang beredar di kalangan masyarakat, penebangan ini merupakan bagian dari rencana pelebaran jalan.
Namun hingga kini, belum ada papan proyek atau pengumuman resmi dari pemerintah daerah. Warga pun mulai berspekulasi, termasuk soal kayu-kayu hasil tebangan pohon tersebut, yang terlihat ditumpuk di pinggir jalan.
“Kayunya mau dikemanain? Sayang kalau dibiarkan begitu saja. Apa nggak sebaiknya difungsikan untuk fasilitas umum atau disumbangkan?” ucap jaka, seorang warga yang melintas dengan nada penasaran.
Beberapa netizen juga ikut mengomentari fenomena ini di media sosial. Mereka mempertanyakan nasib pohon-pohon peneduh itu dan dampaknya bagi lingkungan sekitar.
“Sekarang panas banget lewat jalan situ, nggak ada pohon dan sebagaian di bahu jalan sudah tumbang,” katanya
Di sisi lain, tidak sedikit pula yang mendukung jika benar kawasan ini akan dibenahi untuk keperluan pelebaran jalan.
Mengingat arus lalu lintas di jam sibuk kerap mengalami kemacetan, apalagi saat jam masuk dan pulang sekolah.
“Kalau memang mau dijadikan dua jalur, ya bagus. Tapi harus jelas perencanaannya, jangan asal tebang saja.
Kasihan juga pengguna jalan kalau tidak ada peneduh, apalagi murid sekolah,” ujar Rara, warga yang melitas area tersebut.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari Dinas Pekerjaan Umum atau pihak terkait mengenai status pohon-pohon yang ditebang maupun rencana pelebaran jalan di depan SMP Negeri 4 Pati tersebut.
Warga berharap pemerintah daerah segera memberikan penjelasan terbuka, agar tidak timbul spekulasi yang membingungkan masyarakat.
Apalagi, jalur ini termasuk akses penting yang padat aktivitas, baik oleh warga, pelajar maupun kendaraan niaga.
Pati, sebagai Bumi Mina Tani, diharapkan tetap mempertahankan keseimbangan antara pembangunan dan kelestarian lingkungan.
Jangan sampai hijau kota dikorbankan tanpa rencana pengganti yang memadai. Mari tunggu bersama kejelasan proyek ini. revitalisasi atau hanya sekadar penggundulan?.(red)