JAKARTA, TV10NEWSGROUP.COM I Jabatan, harta, dan wanita hanyalah hiasan dunia yang kerap menipu pandangan manusia.
Pernyataan tersebut disampaikan CEO PT MNS Grub Pers dan Dirut PT SMGC, Agus Kliwir, saat diskusi reflektif bersama sejumlah jurnalis dan pemerhati sosial di Jakarta
Ia membahas berbagai fenomena kehidupan, yang setiap hari terjadi di tengah masyarakat. Menurut Agus Kliwir, banyak orang mengejar tigah hal
Seolah menjadi tujuan hidup utama, padahal pada hakikatnya semua bersifat sementara dan penuh ujian.
Agus Kliwir menilai, manusia kerap lupa bahwa keberadaan jabatan, harta, dan wanita sejatinya adalah amanah yang dapat mengantarkan pada kebahagiaan
Namun pada saat yang sama, bisa mampu menyeret seseorang menuju penderitaan. bila tidak disikapi dengan bijak
“Harta bisa membuat orang bahagia, tapi juga bisa membuat orang menderita. Jabatan itu hanya hiasan sementara
Tapi banyak orang menyalahgunakannya untuk beking, pamer kekuasaan, atau jadi sombong. Wanita disebut surga dunia, tapi juga bisa menjadi sumber kebahagiaan, sekaligus kehilangan segalanya,” ujar Agus Kliwir kepada wartawan, Selasa (30/12).
Maka dalam peristiwa fenomena ini, penyalahgunaan kekuasaan, konflik keluarga, hingga kehancuran moral
Banyak berakar dari ketidak mampuan manusia mengendalikan diri terhadap tiga hal tersebut. Dalam banyak kasus
Lanjutnya, manusia terjebak pada simbol kesuksesan lahiriah, sementara melupakan pondasi nilai kejujuran, tanggung jawab, dan spiritualitas.
Agus Kliwir memandang, jabatan seharusnya dimaknai sebagai alat pengabdian, bukan sarana menekan atau memamerkan pengaruh.
Ketika jabatan berubah menjadi simbol kesombongan, maka yang lahir bukan kesejahteraan masyarakat, melainkan kerusakan sistem dan runtuhnya kepercayaan publik.
“Banyak orang ketika mendapat jabatan justru lupa diri. Mereka merasa berkuasa, merasa lebih hebat, dan lupa bahwa semua itu titipan.
Ketika jabatan dicabut, yang tersisa hanyalah karakter,” tegasnya.
Sementara terkait harta, Agus Kliwir mengingatkan bahwa kekayaan bukan ukuran mutlak kebahagiaan.
Banyak orang dengan kekayaan berlimpah justru hidup penuh kecemasan, konflik, bahkan kesepian.
Sebaliknya, tidak sedikit mereka yang sederhana namun merasa cukup dan damai. “Harta itu alat, bukan tujuan
Kalau dijadikan tujuan hidup, maka kita akan kejar tanpa batas, tanpa peduli siapa yang kita injak di jalan,” tambahnya.
Dalam konteks hubungan dengan wanita atau pasangan hidup, Agus Kliwir mengajak masyarakat memandangnya sebagai amanah dan tanggung jawab moral, bukan sekadar simbol prestise sosial
Ia menyoroti banyaknya kehancuran rumah tangga, konflik sosial, bahkan tindak kriminal yang bermula dari hubungan yang tidak dikelola dengan kedewasaan dan etika.
Diskusi tersebut juga menyinggung pentingnya membangun kesadaran generasi muda, agar tidak terjebak dalam ilusi kemewahan dan kekuasaan semu.
Menurut Agus Kliwir, pendidikan karakter dan keteladanan menjadi kunci utama membangun peradaban yang sehat dan bermartabat.
“Kalau kita tidak bisa mengendalikan jabatan, harta, dan wanita, maka tiga hal itu yang akan mengendalikan hidup kita,” katanya,
Pesan reflektif tersebut mendapat sambutan positif dari para peserta diskusi, yang menilai bahwa pemikiran Agus Kliwir sangat relevan dengan kondisi sosial saat ini.
Dimana banyak konflik bermula dari keserakahan, ambisi, dan kegagalan manusia memahami makna hidup yang sesungguhnya.(red)










