PATI I Kodim 0718/Pati bekerjasama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pati hari ini menggelar apel gelar pasukan siaga bencana di halaman Makodim Pati, pada Senin (11/8/2025).
Kegiatan tersebut dipimpin langsung oleh Komandan Kodim 0718/Pati, Letkol Arm. Timotius Yogi, M.Han dan dihadiri oleh jajaran TNI, unsur pemerintah daerah, relawan, organisasi masyarakat, hingga perwakilan masyarakat sipil.
Apel ini menjadi langkah strategis untuk memperkuat sinergi antar lembaga dalam menghadapi ancaman bencana alam yang sewaktu-waktu bisa terjadi di wilayah Kabupaten Pati.
Potensi bencana yang dihadapi meliputi banjir, tanah longsor, angin puting beliung, hingga kekeringan, yang kerap melanda daerah ini di musim-musim tertentu.
Dalam sambutannya, Letkol Arm. Timotius Yogi menegaskan bahwa paradigma penanggulangan bencana harus bergeser dari pola reaktif menjadi preventif.
“Kita tidak boleh hanya bergerak setelah bencana terjadi. Pencegahan, sosialisasi, dan pemberdayaan masyarakat adalah kunci utama dalam mengurangi risiko,” ujar Komandan Kodim 0718/Pati kepada tv10newsgroup.com
Ia juga mengajak seluruh pihak untuk meningkatkan kesiapsiagaan mulai dari tingkat desa, kecamatan, hingga kabupaten.
Menurutnya, kolaborasi lintas sektor akan menciptakan sistem tanggap darurat yang lebih cepat, efektif dan terkoordinasi.
Selain pengarahan, apel ini juga diisi dengan pengecekan peralatan dan perlengkapan siaga bencana, mulai dari kendaraan operasional, perahu karet, tenda darurat, hingga perlengkapan evakuasi.
Seluruh peralatan tersebut dipastikan dalam kondisi siap pakai, agar dapat digunakan sewaktu-waktu saat bencana terjadi.
Kepala Pelaksana BPBD Pati yang turut hadir dalam kegiatan ini menyampaikan bahwa partisipasi aktif masyarakat merupakan faktor penting.
Menurutnya, masyarakat harus dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan dasar menghadapi bencana, seperti teknik evakuasi, penggunaan jalur aman, hingga penanganan korban luka ringan.
“BPBD akan terus melakukan sosialisasi ke desa-desa rawan bencana, melibatkan perangkat desa, tokoh masyarakat, dan relawan.
Kami ingin setiap warga memiliki kesadaran dan kesiapan menghadapi bencana,” ungkapnya.
Apel gelar pasukan siaga bencana ini juga menjadi momentum untuk mempererat hubungan kerja antara TNI, pemerintah daerah, kepolisian, dan lembaga sosial kemasyarakatan.
Dengan adanya koordinasi yang baik, diharapkan penanganan bencana di Kabupaten Pati, dapat dilakukan secara cepat, tepat dan terukur.
Kegiatan ditutup dengan simulasi penanganan bencana banjir, yang melibatkan evakuasi warga dari daerah rawan, pendirian tenda pengungsian, serta distribusi logistik.
Simulasi ini mendapat perhatian warga sekitar yang turut menyaksikan jalannya latihan. Dengan adanya kegiatan seperti ini, Kodim 0718/Pati dan BPBD Pati berharap dapat membangun budaya keselamatan dan ketahanan masyarakat yang berkelanjutan.
Tidak hanya sebagai respon atas bencana, tetapi juga sebagai langkah nyata, dalam menciptakan rasa aman dan kesiapan di tengah masyarakat.(@Gus Kliwir)