SEMARANG I Ketua Eks Koordinator Keresidenan Pati Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) wilayah Jawa Tengah, A.S Agus Samudra atau yang akrab disapa Agus Kliwir
Ia menyerukan agar Polri dan TNI lebih selektif dalam menjalin kerjasama dengan perusahaan pers, terutama dalam hal publikasi dan penyebaran informasi di masyarakat.
Menurutnya, dewasa ini banyak pihak yang mengatasnamakan media, namun secara legalitas belum sesuai dengan ketentuan Dewan Pers
Baik dari sisi badan hukum, struktur redaksi, maupun etika jurnalistik. “Kami mengimbau aparat penegak hukum, baik Polri maupun TNI, untuk lebih berhati-hati dan menyaring media yang diajak bekerjasama
Pastikan mereka benar-benar terverifikasi oleh Dewan Pers dan tergabung dalam organisasi media resmi,” ujar Agus Kliwir saat ditemui wartawan di Semarang, Kamis (16/10/2025).
Ia meneka, hal tersebut penting dilakukan demi menjaga kemurnian profesi jurnalis dan agar tidak ada pihak yang menyalahgunakan identitas media untuk kepentingan pribadi.
“Kita semua tentu tidak ingin munculnya oknum yang mengaku wartawan, namun tidak memahami kode etik jurnalistik.
Hal ini bisa merusak citra insan pers dan menimbulkan salah persepsi di masyarakat,” lanjutnya.
Agus Kliwir menyebut, SMSI sebagai organisasi konstituen Dewan Pers terus berkomitmen membantu aparat dan instansi pemerintah dalam melakukan verifikasi media yang layak bekerjasama.
“Kami siap membantu lembaga manapun untuk melakukan klarifikasi terhadap legalitas media. Dengan begitu, semua pihak dapat terlindungi secara hukum dan informasi yang disebarkan tetap berkualitas,” ujar Ketua Eks Koordinator Keresidenan Pati Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) wilayah Jawa Tengah
Selain itu, dirinya juga mendorong perusahaan media di daerah untuk segera melengkapi seluruh dokumen legalitas sesuai standar Dewan Pers
Mulai dari akta pendirian badan hukum, penanggung jawab redaksi, hingga sertifikasi kompetensi wartawan.
“Era digital ini sangat dinamis. Semua media harus memperkuat kualitas dan integritas agar dapat dipercaya publik,” tambahnya.
Agus Kliwir menekankan, kolaborasi antara media profesional dengan aparat negara merupakan bagian penting dalam membangun komunikasi publik yang sehat.
Ia mengingatkan agar tidak ada lagi media abal-abal yang mencoba memanfaatkan kedekatan dengan aparat untuk kepentingan di luar tugas jurnalistik.
“Pers itu pilar keempat demokrasi. Jika medianya tidak sah dan tidak profesional, maka yang dirugikan adalah masyarakat.
Karena informasi yang mereka terima bisa menyesatkan. Polri dan TNI sebagai institusi besar harus menjadi contoh dalam memilih mitra media yang kredibel,” tegasnya.
Di akhir pernyataannya, Agus Kliwir mengapresiasi langkah Polri dan TNI yang selama ini menjalin hubungan baik dengan media siber yang telah terverifikasi Dewan Pers.
Namun, ia berharap sinergi tersebut terus ditingkatkan dalam bentuk kerjasama yang lebih transparan dan terukur.
“SMSI Jawa Tengah akan terus mendorong profesionalisme pers, agar media tidak hanya cepat dalam memberitakan
Tetapi juga akurat, berimbang, dan bertanggung jawab. Kita jaga bersama ekosistem media yang sehat demi kemajuan bangsa,” pungkasnya.(red)













