PATI,TV10Newsgroup.com – Proses pengisian perangkat desa diduga dimanfaatkan oleh oknum tertentu kembali terjadi. Kali ini terjadi di Desa Triguno, Kecamatan Pucakwangi, Kabupaten Pati yang diduga oknum tersebut adalah seorang Kepala Desa (Kades).
Hal ini disampaikan oleh mertua dari salah satu peserta calon yang mendaftarkan diri sebagai Sekretaris Desa (Sekdes). Ia menjelaskan kepada awak media bahwa telah dimintai uang senilai Rp 340 juta oleh Kades. Perlu diketahui bahwa, mertua dari salah satu calon sekdes ini berinisial K.
“Jelas-jelas memang benar dan saya akui. Pertama, saya dimintai uang senilai Rp 140 juta. Kemudian dimintai lagi Rp 200 juta. Jadi total keseluruhan saya sudah memberi uang oknum Kepala Desa berjumlah Rp 340 juta.” Kata Mertua Calon Sekdes yang berinisial K.
Hal yang mencengangkan adalah, Ia mengatakan bahwa ada lagi peserta yang sudah menyetorkan uang ratusan juta kepada oknum kades tersebut.
“Dari saya Rp 340 juta, inisial HN selaku Iparnya sendiri Rp 450 juta, terus calon satunya Rp 230 juta. Tetapi saya lupa namanya dan ada juga yang berinisial D juga telah menyetorkan uang senilai Rp 300 juta.” Ujarnya.
Jadi semua calon Sekretaris Desa sudah memberikan uang kepada oknum Kepala Desa Triguno. “Mungkin jika nanti ada salah satu yang jadi pasti geger,” imbuhnya.
Sementara itu ditempat yang berbeda, Kades Triguno yang bernama Joko saat dimintai keterangan oleh awak media, membantah hal tersebut. Ia membantah dan mengatakan bahwa hal tersebut tidak benar.
Hal ini pun membuat kecewa mertua calon sekdes yang berinisial K tadi. “Saya selaku mertua peserta calon sekretaris desa merasa kecewa serta sakit hati sekali terkait pembicaraan oknum kepala desa yang tidak mau mengakui.” Ucap mertua berinisial K dengan kecewa.
“Gini lho awalnya, semua sabet dikibuli, dimintai modal agar dia bisa mencalonkan diri sebagai kepala desa. Kemudian jika nanti kalau dirinya sedah jadi kepala desa, sebagai imbalan akan dijadikan sekretaris desa, tinggal nambahi uang sedikit,” papar mertua calon peserta sekdes dengan kesal.
Awak media pun menemui Joko selaku Kepala Desa Triguno dan tetap mengatakan bahwa semua itu tidak benar. “Insya Allah tidak benar,” kata Kepala Desa.(@).