SERANG,TV10Newsgroup.com– Polda Banten Sosialisasikan Pencegahan Paham Radikal dan Anti Pancasila di Aula Serba Guna Mapolda Banten. Rabu (04/11/20) pukul 09.00 WIB.
Kegiatan Sosialisasi Pencegahan Paham Radikal dan Anti Pancasila tersebut dibuka langsung oleh Kapolda Banten Irjen Pol Drs Fiandar dan diikuti oleh Polres Jajaran.
Kapolda Banten Irjen Pol Drs Fiandar mengatakan bahwa kegiatan Sosialisasi Pencegahan Faham Radikal Dan Anti Pancasila sangat penting untuk para personel agar tidak mudah terkena Faham Radikal.
“Serta Kegiatan yang dilakukan sebagai pembinaan terhadap Anggota Polri, pembinaan tersebut dilakukan dengan maksud Anggota Polri sebagai Penegak Hukum agar tidak terpapar Faham Radikalisme, dan semoga kegiatan itu menjadi wawasan untuk kita semua,” Ujar Kapolda Banten.
Narasumber dari Wakil Rektor UIN SMH Prof. Dr. H. Wawan Wahyuddin, M. Pd. Menyampaikan bahwa Radikalisme adalah suatu gagasan atau paham dengan cara ingin melalukan perubahan pada sistem sosial dengan menggunakan cara kekerasan atau ekstrim.
“Ada beberapa ciri yang bisa dikenali dari sikap dan paham radikalisme diantaranya intoleran, fanatik, eksklusif, dan revolusioner untuk mencegah terkena paham radikalisme dalam memperkenalkan ilmu pengetahuan dengan baik dan benar serta selalu menjaga persatuan dan kesatuan,” kata Wawan.
Ditempat terpisah Kabid Humas Polda Banten Kombes Pol Edy Sumardi, S.I.K., M.H mengatakan pentingnya dalam kegiatan tersebut untuk pembinaan pencegahan paham radikalisme anti pancasila, serta kegiatan ini tetap dilakukan dengan menerapkan Protokol Kesehatan.
“Radikalisme saat ini sudah menjadi issu nasional sehingga perlunya ditingkatkan kewaspadaan dan ini tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah tetapi warga masyarakat dan seluruh komponen bangsa Indonesia, tentunya kegiatan tersebut dilakukan dengan selalu menerapkan Protokol Kesehatan seluruh peserta maupun narasumber wajib memakai masker, mencuci tangan atau hand sanitizer sebelum memasuki ruangan, dan menjaga jarak tujuanya agar terhindar dari penyebaran Covid-19,” pungkas Edy Sumardi.(@Edy).