BANYUWANGI,TV10Newsgroup.com– Hutan De Djawatan mirip dengan negeri dongeng Lord of The Rings. Ternyata, aslinya lebih cantik. Dengan semilir angin yang datang sesekali, wilayah hutan trembesi membuat rileks isi kepala yang penat. Rindangnya pepohonan membuatmu ingin terus berjalan menyusuri hutan tanpa henti.Banyuwangi, Rabu (30/12/2020).
Bahwa Hutan De Djawatan diisi dengan 805 pohon trembesi. Dari gagah dan rindangnya pepohonan, sudah pasti umurnya ratusan tahun. Sehingga pohon-pohon tersebut usianya sekitar 100-150 tahun.
Di beberapa tempat terlihat papan peringatan untuk wisatawan agar berhati-hati dengan ranting yang jatuh. Di hutan seluas 9 hektare wisatawan bisa bebas foto-foto, piknik bahkan olahraga. Pagi hari saat akhir pekan, biasanya ada saja warga sekitar yang datang untuk olahraga bersama.
Namun di tengah pandemi ini, Hutan De Djawatan juga ikut terdampak. Jumlah kunjungan dikurangi, protokol kesehatan harus dijalani, para pedagang tampak lesu dan sedih.
Tak hanya pedagang, doakr dan penyewaan kuda poni juga terlihat sepi. Dulu pengunjung memilih mau naik dokar mana. Sehingga semuanya tertib tanpa rebutan pelanggan.
Kemudian hanya dengan budget Rp 50.000, bisa naik dokar dengan jumlah penumpang maksimal 4 orang. Tuk..tuk..tuk.. suara sepatu kuda dari irama dengan pemandangan hijau yang menyenangkan.
Hutan De Djawatan sendiri dibuka dua sesi, pagi pukul 07.00-12.00 WIB dan siang pukul 13.00-17.00 WIB. Wisatawan bisa berfoto-foto di beberapa tempat yang sudah disiapkan seperti rumah pohon, ayunan, dan sangkar raksasa.
Tempat wisata instagrammable tersebut memiliki tiket masuk seharga Rp 5.000 per orang, parkir motor Rp 2.000 dan mobil Rp 10.000. kamu yang datang dari Kota Banyuwangi dengan waktu tempuh sekitar 45 menit.(@k).