PATI I Komandan Kodim 0718/Pati, Letkol ARM. Timotius Yogi, M.Han bersama Prof. Iman Untung hari ini melakukan kunjungan lapangan untuk meninjau langsung pengaplikasian mikroba hayati di lahan pertanian milik Dwi Okta Isniarto.
Lahan tersebut berlokasi di Rt 01/Rw 07, Desa Sukoharjo, Kecamatan Margorejo, Kabupaten Pati.
Kegiatan ini turut dihadiri Danramil 12/Margorejo beserta Babinsa setempat, sebagai bentuk sinergi nyata antara TNI dan masyarakat.
Inovasi ini diyakini mampu mendukung pertanian ramah lingkungan dengan mengurangi ketergantungan pada bahan kimia sintetis.
Pengaplikasian mikroba hayati pada lahan siap tanam padi ini menjadi yang pertama kali di Kabupaten Pati.
Sebelumnya, metode ini sudah diuji coba dan berhasil di beberapa daerah seperti Riau, Sumatra, dan Lampung.
Dalam keberhasilan di wilayah-wilayah tersebut menjadi landasan kuat bagi implementasi di Jawa, terutama di Sukoharjo yang dikenal memiliki potensi pertanian besar.
Prof. Iman Untung menjelaskan bahwa mikroba hayati dapat mempercepat proses dekomposisi bahan organik, sekaligus meningkatkan ketersediaan unsur hara alami untuk tanaman.
“Kami berharap metode ini dapat menjadi solusi bagi pertanian berkelanjutan. Selain ramah lingkungan, metode ini juga mampu menekan biaya produksi,” ungkap Prof. Iman saat ditemui tv10newsgroup.com di lokasi pada Jumat (25/7/2025).
Sementara itu, Letkol ARM. Timotius Yogi menyampaikan apresiasi terhadap upaya tersebut.
Menurutnya, inovasi semacam ini sejalan dengan program ketahanan pangan nasional. “TNI akan selalu mendukung setiap langkah positif yang dapat meningkatkan kesejahteraan petani.
Jika sebelumnya hasil panen hanya 4–5 ton per hektar, dengan penggunaan mikroba hayati ini. kami berharap bisa mencapai target Bupati Pati, yaitu 10 ton per hektar,” kata Komandan Kodim 0718/Pati
Kolaborasi antara akademisi, aparat teritorial, dan para petani ini diharapkan menjadi model percontohan bagi daerah lain di Kabupaten Pati.
Langkah ini juga diharapkan mampu menginspirasi petani untuk beralih ke metode pertanian organik yang lebih berkelanjutan.
Dengan semakin meningkatnya kebutuhan pangan nasional, langkah-langkah inovatif seperti pengaplikasian mikroba hayati diyakini mampu menjadi solusi strategis.
Apalagi, lahan pertanian di Sukoharjo memiliki kualitas tanah yang cukup mendukung, untuk penerapan teknologi ramah lingkungan.(@Gus Kliwir)