PATI I Di tengah tugas pokok sebagai penjaga keamanan dan penegak hukum, Polresta Pati membuktikan bahwa institusi kepolisian juga mampu tampil humanis.
Melalui Satpolairud, Polresta Pati mendampingi pemilik kapal KM. Mekar Sari untuk menemui keluarga MDS, siswa PKL yang hilang di laut, pada Minggu (6/7/2025) di Kota Tegal.
Suasana haru dan penuh emosi mewarnai pertemuan yang berlangsung di rumah korban di Kecamatan Tegal Timur.
Rasa kehilangan dan duka masih menyelimuti keluarga, namun kehadiran Polri dan pihak-pihak terkait membawa sedikit kelegaan di tengah kabut ketidakpastian.
IPDA Lis Purnomo bersama anggota Satpolairud hadir bersama pemilik kapal Edi Santiko, perwakilan LPK CV. Samurda Rahayu Perkasa, dan Kepala SMK Negeri 3 Tegal, Drs. Bedjo, M.Pd.
Kehadiran Babinsa, Bhabinkamtibmas, serta perangkat RT/RW setempat memperkuat dukungan moril.
Kasat Polairud Polresta Pati, Kompol Hendrik Irawan menyampaikan bahwa pihaknya berkomitmen memberikan pendampingan menyeluruh, baik dalam proses pencarian maupun psikologis keluarga.
“Kami tidak ingin keluarga merasa berjalan sendiri. Setiap informasi kami sampaikan secara jujur dan transparan,” jelasKompol Hendrik Irawan dihadapan tv10newsgroup.com, Selasa (8/7/25).
Kronologi menyebutkan MDS hilang saat KM. Mekar Sari GT 99 bergeser posisi setelah menarik jangkar di perairan Kangean, Madura.
Terakhir kali korban terlihat pukul 11.00 WIB sebelum makan siang. Setelah itu, pencarian dilakukan oleh kru kapal, namun tidak membuahkan hasil.
Santunan pun diserahkan oleh pemilik kapal sebagai bentuk tanggung jawab. Barang-barang pribadi korban dikembalikan pihak LPK.
Meski tak bisa menggantikan kehadiran korban, langkah ini menunjukkan niat baik semua pihak. Kompol Hendrik juga menyatakan kesiapan Polresta Pati untuk mendampingi apabila keluarga ingin mencari keadilan melalui jalur hukum.
“Kami akan fasilitasi jika memang itu langkah yang diambil keluarga,” ucapnya.
Pihak keluarga menyampaikan terima kasih atas empati yang diberikan. Mereka memilih untuk saat ini fokus pada upaya pencarian dan memohon doa dari semua pihak.
“Kami berharap ini jadi refleksi bersama bahwa keselamatan siswa harus jadi perhatian utama dalam pelaksanaan PKL,” tutup Kompol Hendrik.(@Gus Kliwir)