JAKARTA,TV10Newsgroup.com- Ramainya isu tentang ajakan boikot produk-produk Prancis yang riuh di media sosial Twitter akibat pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang dianggap menyinggung umat Islam.
Hal ini memunculkan reaksi didalam negeri dari beberapa politisi. “Pernyataan Presiden Perancis Macron telah melukai banyak umat Islam di seluruh dunia. Ini contoh pemimpin negara yg Islamophobia diskriminatif n rasis. Mari kita boikot produk2 Perancis!,” tulis Fadli Zon di akun Twitternya @fadlizon (27/10/20).
“Panggil Dubes Prancis, RI Kecam Presiden Macron Soal Karikatur Nabi Muhammad: MACRON hrs tahu bhw agama Islam adl agama rahmah, tp pemeluk agama apa pun akan marah kalau agamanya dihina. Kalau tak paham itu berarti dia mengalami krisis gagal paham,” tulis Mahfud MD di akun Twitternya @mohmahfudmd (28/10/20).
Namun, diantara beragam reaksi, ada sekelompok orang yang berusaha mengambil keuntungan dengan menggerakkan buzzer untuk menyerang produk tertentu.
“Masih memantau tagar #BoycottFrenchProduct dan #BoikotprodukPrancis…mulai mencium gelagat ada yang mau riding the wave. Mau tahu nggak?,” tulis Wicaksono pada akun Twitternya @ndorokakung.
Pengamat dan aktivis media sosial Wicaksono (@ndorokakung) memandang upaya riding the wave (menunggangi isu) mempunyai tujuan untuk mencari keuntungan komersial sering ditemukan di jagat sosial media Indonesia.
“Aksi boikot itu dipicu pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron menuai banyak kecaman dari yang dianggap menghina Islam,” tulis @ndorokakung di sebuah utas Twitter.
“Aksi boikot merembet ke Indonesia. Ada beberapa warga +62 yang ikut menyerukan aksi serupa. Bahkan ada yang mengajak orang lain untuk membuat gaduh,” tambahnya.
“Info dari grup sebelah menunjukkan ada yang mau menunggang gelombang….,” tambahnya lagi dengan melampirkan foto bukti screenshot chat Whatsapp.
Wicaksono juga mengingatkan buzzer ataupun pengguna sosial media untuk hati-hati mengikuti tagar di sosial media. Menurutnya, tagar ataupun trending topik di sosial media bisa direkayasa, seperti hastag boikot Aqua.
“Mengapa mulai bermunculan #aquaprodukprancis ya? Riding the wave?,”imbuhnya.
“Menyerukan tagar sih boleh saja, tapi kalau sampai menyebut brand tertentu bisa menimbulkan kecurigaan aksi ini ditunggangi kompetitor, yekan?,” jelasnya.
“Tiati lo, nanti kalau kalau ada yang lapor dengan tuduhan rekayasa isu dan perbuatan tidak menyenangkan, atau persekongkolan jahat berlatar belakang bisnis, bisa repot. Sekadar mengingatkan…,” tutupnya.(@r).