JAKARTA,TV10Newsgroup.com– YouTube menyatakan bahwa ada sejumlah alasan dalam sebuah konten atau akun yang dihapus. Hal tersebut menanggapi akun dari YouTube Front TV milik Front Pembela Islam (FPI) yang menghilang.
Bahwa YouTube menyampaikan kebijakan dalam menilai konten yang telah dianggap tidak layak untuk diunggah. Perusahaan mengaku bertindak secara cepat dalam menindaklanjuti konten yang melanggar kebijakan ketika konten dilaporkan. Jakarta, Kamis (17/12/2020).
Perusahaan hanya menyebut peninjau permintaan penghapusan konten tersebut berdasarkan hukum yang disampaikan melalui proses hukum yang benar dan membatasi konten yang melanggar hukum setempat yang berlaku.
YouTube menyajikan tautan yang berisi kebijakan dan keamanan perusahaan yang harus diperhatikan oleh pengguna.di dalam hal tersebut, salah satunya YouTube menyediakan fitur pelaporan untuk melaporkan konten yang tidak pantas agar ditinjau oelh staf YouTube.
“Staf YouTube akan meninjau konten yang dilaporkan dengan saksama, 24 jam sehari 7 hari seminggu, dalam menentukan apakah konten melanggar pedoman Komunitas,”Kata YouTube.
Tautan lain juga menyampaikan bahwa lembaga pemerintah dan pengadilan di seluruh dunia meminta agar Google menghapus informasi dari produk Google. Yang berdasarkan data, lebih dari 18 ribu permintaan yang telah diajukan pemerintah kepada Google hingga 30 Juni 2020., bahwasannya item tertentu sedah hampir 300 ribu hingga 30 juni.
Google juga menyebut bahwa ada berbagai alasan pemerintah meminta untuk menghapus atau meninjau konten tersebut. Salah satu alasan pemerintah, Misal terkait dengan pencemaran nama baik atau mengklaim bahwa koten tersebut melanggar hukum setempat yang melarang ujaran kebencian atau konten khusus dewasa.
Sebelumnya, akun YouTube Front TV terkait Front Pembela Islam (FPI) terpantau tidak bisa diakses pada kamis (17/12). Hal tersebut bukan lagi yang pertama sebab pada awal Desember, akun yang sama juga sempat hilang dari layanan streaming video.
“This Channel is not available in your country [saluran ini tidak tersedia di negara Anda], “kata yang tertulis di tautan channel Front TV yang ditelusuri menggunakan pencarian Google. (@R).